Mungkin di antara kita sering mendengar istilah hadroh, namun tidak sedikit pula yang memahami dengan baik apa yang dimaksud dengan hadroh serta eksistensinya, khususnya di masyarakat kita, maka pada postingan kali ini kami akan sedikit mengulas mengenai Seni musik hadroh khususnya di Indonesia.
Hadroh dalam masyarakat jawa lebih dikenal dengan istilah musik terbangan ( rebana ), seiring dengan perkembangannya seni musik ini sering kita jumpai pada acara - acara keagamaan seperti pada acara maulid Nabi Muhammad SAW, acara Isra' mi'raj, haul serta sebagai pengiring dalam kajian - kajian keislaman, disamping itu musik ini juga sering diperdengarkan pada acara walimah 'arsy atau acara pernikahan dan acara menyambut kelahiran seorang bayi.
Dari segi bahasa Hadroh berarti kehadiran yang berasal dari kosa kata bahasa arab hadhoro - yahdhuru- hadhrotan (Hadhroh), sedangkan menurut istilah atau pada prakteknya menurut sebagian orang hadlroh merupakan irama yang diperdengarkan yang berasal dari alat musik rebana.
Sedangkan menurut istilah sebagian kaum sufi, hadhroh merupakan suatu metode yang digunakan untuk membuka jalan sehingga timbul kesadaran akan kehadiran Allah dalam hatinya, pada awalnya hadhroh ini merupakan kegiatan para sufi yang biasanya
melibatkan seruan atas sifat – sifat Allah SWT yang dapat dilakukan sambil berdiri, berirama dan bergoyang dalam kelompok. Sebagian tarekat sufi mempraktikkan dzikrullah dengan
berirama atau menyanyi, dengan sekali-sekali menggunakan instrumen
musik, seperti rebana. dapat kita simpulkan bahwa hadhroh merupakan salah satu kegiatan/praktik untuk membuka jalan masuknya hidayah Alloh kedalam hati dengan jalan
mandengarkan syair – syair religius atau keagamaan dengan diiringi
alunan irama – irama yang di hasilkan oleh instrumen alat-alat musik
terutama rebana
Demikian sekilas mengenai Seni Musik Hadroh, semoga bermanfaat.
Sumber: Hadroh Dalam Pemahaman